PenyebabPenyakit Wasir Menurut Ustad Danu _ Ambeien terjadi karena pembuluh vena yang membengkak di daerah anus. Tanda-tandanya kadang bagian bawah terasa sakit hingga saat buang air besar mengeluarkan darah. Ambeien biasa terjadi pada mereka yang sudah lanjut usia, namun juga terjadi pada ibu hamil.
Ada beragam faktor risiko dan penyebab darah tinggi, mulai dari pola makan tidak sehat, faktor keturunan, hingga penyakit tertentu. Hal ini perlu Anda perhatikan dan waspadai, karena meningkatnya tekanan darah dapat berbahaya bila tidak segera dideteksi dan dikendalikan. Tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah hipertensi. Jika tidak ditangani dengan tepat, hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, dan bahkan kebutaan. Tipe Tekanan Darah Tinggi Berdasarkan tipenya, penyakit darah tinggi bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Tekanan darah tinggi primer Kondisi yang disebut juga hipertensi primer ini merupakan jenis tekanan darah tinggi yang paling banyak terjadi. Hampir 90% kasus penyakit darah tinggi pada orang dewasa termasuk dalam jenis ini. Hipertensi primer umumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga muncul gejala. Meski demikian, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan kondisi ini berkaitan dengan faktor keturunan, usia, gaya hidup, dan pola makan yang kurang sehat. Tekanan darah tinggi sekunder Hipertensi sekunder atau tekanan darah tinggi sekunder merupakan jenis penyakit darah tinggi yang lebih jarang terjadi. Penyebab tensi tinggi berkaitan dengan adanya penyakit lain, seperti Penyakit ginjal Diabetes Kelainan hormon, misalnya gangguan tiroid Sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur Penyakit jantung bawaan Obesitas Tumor otak Tumor kelenjar adrenal Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab darah tinggi sekunder. Jenis obat-obatan yang dapat menyebabkan darah tinggi meliputi Pil KB Obat flu dan batuk, seperti dekongestan Obat antiinflamasi nonsteroid OAINS Obat herbal yang mengandung licorice atau akar manis Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin Penyebab Darah Tinggi secara Umum Dalam banyak kasus, penyebab darah tinggi belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli mengungkapkan bahwa kombinasi beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang menderita darah tinggi. Faktor-faktor tersebut meliputi 1. Keturunan Seseorang menjadi lebih rentan terkena darah tinggi jika ia memiliki orang tua atau anggota keluarga yang menderita darah tinggi. Hal ini diduga berkaitan dengan faktor genetik atau keturunan. 2. Usia Seiring bertambahnya usia, organ dan pembuluh darah di dalam tubuh akan mengalami perubahan, termasuk ginjal dan pembuluh darah. Perubahan pada ginjal akan berdampak pada penurunan fungsi organ tersebut, sehingga mengganggu keseimbangan garam dan cairan dalam tubuh. Sementara itu, perubahan pada pembuluh darah akibat penuaan bisa menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku. Kedua kondisi tersebut mengakibatkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Itulah sebabnya orang yang berusia lebih dari 35 tahun lebih berisiko mengalami darah tinggi. 3. Pola makan tidak sehat Penyebab darah tinggi juga berkaitan dengan konsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan yang asin dan berlemak atau tinggi kolesterol. Jarang mengonsumsi makanan tinggi kalium, seperti bayam, salmon, dan kacang-kacangan, juga dapat menyebabkan kekurangan kalium. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi. 4. Obesitas Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko Anda terkena darah tinggi. Semakin gemuk tubuh seseorang, semakin banyak darah yang diperlukan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ketika volume darah meningkat, tekanan dalam pembuluh darah pun akan meningkat. 5. Jarang olahraga Orang yang jarang olahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi dan rentan terkena obesitas. Hal ini dapat membuat jantung harus bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. 6. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol Perlu diketahui bahwa zat kimia pada tembakau dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah dan jantung. Kondisi ini tidak hanya dapat dialami oleh perokok aktif, tetapi juga perokok pasif. Begitu juga dengan konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman beralkohol lebih dari 7 kali per minggu, berisiko tinggi mengalami hipertensi. Hal ini diduga berkaitan dengan efek alkohol yang bisa membuat dinding pembuluh darah menjadi lebih keras dan kaku, sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat. 7. Stres Stres, sering cemas, dan kurang tidur merupakan beberapa faktor risiko yang cukup sering berkontribusi pada terjadinya darah tinggi. Hal ini diduga berkaitan dengan peningkatan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin, saat seseorang mengalami stres berkepanjangan. Mengingat tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit lain, seperti penyakit jantung dan stroke, mengenali dan menjauhi faktor risiko hipertensi dapat menjadi langkah yang baik untuk mencegah kondisi ini. Beberapa faktor risiko, seperti faktor keturunan, memang tidak bisa dicegah. Namun, dengan tetap menjalani gaya hidup sehat, risiko terjadinya tekanan darah tinggi pun dapat Anda cegah dan darah tinggi dapat lebih mudah terkontrol. Penyebab darah tinggi tidak bisa disepelekan karena bisa berujung pada komplikasi penyakit yang lebih serius. Segeralah periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala terkait darah tinggi, seperti sering sakit kepala, nyeri dada, sesak napas, gangguan penglihatan, dan denyut jantung tak beraturan.
Hipertensiatau tekanan darah tinggi sering disebut the silent killer.Menurut penjelasan p2ptm.kemenkes.go.id, gangguan kesehatan ini umumnya tidak menunjukkan gejala sehingga penderita tidak menyadarinya.Akibatnya, terlambat penanganan dan menyebabkan komplikasi. Pada Jurnal Promkes 4(2), diterangkan bahwa hipertensi adalah sebuah kondisi ketika seseorang memiliki tekanan darah di atas normal. - Darah tinggi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat pada umumnya. Darah tinggi sendiri merupakan kondisi tekanan darah pada dinding arteri yang terlalu tinggi. Seseorang yang dikategorikan darah tinggi memiliki tensi di atas 140/90. Dikutip dari Medical News Today, kondisi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol akan menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah. Kerusakan tersebut dapat berimbas pada terjadinya komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh darah tinggi adalah gagal jantung, kebutaan, stroke, dan penyakit ginjal. Untuk gejala dari tekanan darah tinggi ini pun tidak sama pada setiap orang yang mengalaminya. Sebagian orang yang memiliki darah tinggi, ada yang sama sekali tidak memiliki gejala. Namun, ada pula orang yang mengalami gejala pada tensi darah yang tinggi, seperti misalnya - Sakit kepala - Mual - Muntah - Pusing - Penghilatan menjadi kabur atau berbayang - Mimisan - Sesak napas Setelah mengetahui informasi tentang darah tinggi dan gejalanya, ada baiknya kamu memahami penyebab dari darah tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar kamu bisa menghindari terjadinya darah tinggi yang berpotensi menyebabkan komplikasi. Nah, berikut penyebab darah tinggi dan cara mengatasinya, seperti dirangkum dari berbagai sumber pada Kamis 29/7. 1. Faktor genetik. foto Dikutip dari faktor genetik dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya darah tinggi. Seseorang yang keluarganya memiliki riwayat penyakit darah tinggi memiliki potensi lebih besar mengalami darah tinggi. 2. Pengaruh usia. foto Meskipun dapat terjadi pada usia muda, darah tinggi lebih rentan terjadi pada usia yang lebih tua. Mengutip Mayo Clinic, pria yang berusia 64 tahun ke atas, lebih rentan terkena darah tinggi. Sedangkan perempuan, mereka lebih berpotensi terkena darah tinggi ketika berusia 65 tahun ke atas. 3. Kelebihan berat badan. foto Kelebihan berat badan maupun obesitas memiliki pengaruh besar terhadap tekanan darah. Apabila tubuh mengalami berat badan berlebih, maka akan semakin banyak darah yang dibutuhkan tubuh. Darah tersebut digunakan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Dengan jumlah aliran darah yang semakin banyak, maka tekanan pada pembuluh darah akan semakin besar. Hal ini pun dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi. 4. Konsumsi makanan asin berlebihan. foto Mengutip laman John Hopkins Medicine, garam mengandung natrium yang dapat menyebabkan tubuh terlalu banyak menyimpan cairan. Apabila kondisi ini terjadi, maka tekanan darah akan meningkat. Sebaiknya, kurangilah makanan yang terlalu banyak mengandung garam untuk menjaga tekanan darah agar tidak melonjak. 5. Kekurangan kalium. foto Kalium dapat berfungsi untuk meningkatkan penyerapan kalsium pada tulang. Dilansir dari Mayo Clinic, kalium juga dapat menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan menjaga kesehatan jantung. Apabila seseorang mengalami kekurangan kalium, maka kadar natrium dalam darah akan melonjak, sehingga menyebabkan darah tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan kalium, sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium. Beberapa makanan yang mengandung kalium adalah kentang, ubi jalar, buah bit, bayam, tomat, jeruk, pisang, dan alpukat. 6. Merokok. foto Melansir laman John Hopkins Medicine, merokok dapat mempersempit dan mengeraskan pembuluh arteri. Kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, merokok juga dapat merusak pembuluh arteri, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. 7. Minum alkohol. foto Minum alkohol secara berlebihan dapat membuat tekanan darah menjadi melonjak. Bahkan, alhokol juga dapat merusak fungsi jantung. Oleh karena itu, sebaiknya jangan meminum terlalu banyak atau hindari alkohol sepenuhnya untuk membuat tekanan darah tetap terkontrol. 8. Stres. foto Kondisi stres ternyata berpengaruh pada tekanan darah tinggi. Stres hanya akan membuat tekanan darah menjadi tinggi untuk sementara waktu. Meskipun demikian, stres dapat berujung pada pola hidup kurang teratur, seperti makan sembarangan, merokok, hingga kecanduan alkohol yang dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan penyakit jantung. 9. Memiliki penyakit bawaan. foto Mengutip Mayo Clinic, penyakit bawaan seperti penyakit ginjal dan diabetes dapat meningkatkan risiko terkena darah tinggi. Untuk mengatasi hal ini, konsultasikan kondisi kesehatan secara teratur pada dokter untuk mengetahui penanganan lebih lanjut. 10. Dalam masa kehamilan. foto Beberapa ibu hamil dapat mengalami tekanan darah tinggi selama masa kehamilan. Kondisi ini pun dapat menjadi berbahaya apabila tidak dipantau dokter. Mengutip ibu hamil dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami penurunan fungsi ginjal. Tak hanya ibu saja, bayi yang dilahirkan pun dapat mengalami kekurangan berat badan atau lahir secara prematur. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memantau tensi darah selama kehamilan supaya dapat meminimalisir risiko yang dapat terjadi. * Cara mengatasi darah tinggi Untuk mengatasi tekanan darah tinggi, tentu saja harus berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan dan mendapatkan penanganan yang tepat. Meskipun demikian, konsultasi pada dokter pun tidaklah cukup karena penderita darah tinggi juga harus menerapkan pola hidup sehat untuk membuat tekanan darahnya tetap terjaga. Berikut hal-hal yang dapat mengontrol dan mengatasi tekanan darah tinggi 1. Makan makanan bergizi. foto Makan makanan bergizi dan nutrisinya seimbang dapat menjaga tekanan darah supaya tidak naik. Selain itu, seseorang juga dapat terhindar dari potensi terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke. Makanan yang dianjurkan bagi penderita darah tinggi adalah buah-buahan, sayuran segar, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak seperti ikan, serta makanan yang rendah kandungan garam. 2. Turunkan berat badan. foto Mengutip Medical News Today, orang yang dapat menurunkan berat badan ternyata dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bahkan, menurunkan berat badan juga dapat meningkatkan efektivitas obat yang dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah. Untuk menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, serta membatasi asupan lemak dan gula. 3. Tidur cukup. foto Meskipun tidur tidak dapat mengatasi darah tinggi, tidur dengan waktu yang cukup dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan mencegah terjadinya darah tinggi. Dilansir dari Medical News Today, sebuah studi pun membuktikan bahwa orang yang tidurnya kurang dari 5 jam per hari memiliki potensi terkena darah tinggi lebih besar daripada yang tidur lebih dari 5 jam per hari. 4. Olahraga. foto Olahraga memang memiliki segudang manfaat bagi tubuh, salah satunya menjaga tekanan darah agar tetap terjaga. Mengutip olahraga dapat menurunkan tekanan darah, memperkuat sistem kardiovaskular, mengurangi stres, serta menurunkan berat badan. brl/gib Recommended By Editor 19 Manfaat bawang putih untuk kesehatan dan kecantikan 25 Manfaat buah naga untuk kesehatan, kecantikan & cara penggunaannya Studi ungkap olahraga 22 menit bisa kurangi risiko infeksi Covid-19 19 Manfaat minum air putih hangat untuk tubuh yang perlu kamu ketahui 14 Gejala penyakit herpes, penyebab, dan cara mengobatinya